Hari yang cerah,
matahari menyambut pagi dengan hangatnya sinarnya. Embun pagi membasahi tanaman
yang menjadikan tanaman tampak segar. Suasana yang begitu indah tersebut tak
seindah suasana yang terlihat di halaman SMP Nusa Harapan. Ratusan siswa
memperlihatkan raut wajah tegang, termasuk Aku. Hay, aku Neshya, salah satu
Siswi SMP Nusa Harapan.Hari ini, merupakan hari yang sangat menegangkan bagiku,
karena pada hari ini, akan dikeluarkan pengumuman mengenai kelas selanjutnya.
Banyak siswa yang berharap bisa masuk di kelas unggulan, termasuk aku sendiri.
Namun, untuk masuk di kelas unggulan, pastinya sangat sulit, karena harus
mempunyai keunggulan lebih dari siswa yang lainnya. Dan so pasti, hanya siswa
pilihanlah
yang bisa memasuki kelas tersebut. Menunggu
waktu pengumuman sendirian sangat menjenuhkan, untuk itu, aku bergabung dengan
teman-temanku, termasuk sahabatku Kayla. Kayla adalah sahabat ketika aku masih
duduk di kelas 7, dia selalu ada buat aku pada saat apapun, ketika aku senang
maupun sedih. Boleh dibilang, dia adalah sahabat terbaik untukku.
Keasyikkan
mengobrol dan bercanda bersama, membuat aku dan teman-teman lupa waktu, dan
tanpa terasa, waktu pengumuman telah tiba. Aku dan teman-teman bergegas menuju
ke tempat pengumuman. Tampak wajah-wajah tegang terlihat di wajah semua siswa.
Namun, kenapa aku tidak merasakan hal yang begitu menegangkan ya???. Aku
merasa, bahwa aku pasti bisa masuk ke kelas ungulan. Dan ternyata…….semua yang
aku rasakan benar, feelingku tepat, aku masuk ke
kelas unggulan. Dan yang lebih menngembirakan, sahabatku Kayla pun masuk di
kelas unggulan, jadi, dengan kata lain, aku satu kelas lagi dengan dia. Selain
itu, 8 temanku yang lainnya yang berasal dari kelas 7 juga satu kelas denganku.
Sungguh hal yang sangat menggembirakan dalam hidupku.
Ada kebahagiaan,
pastinya ada juga kekesalan. Yang membuat aku kesal adalah ketika aku
mengetahui kalau aku ternyata satu kelas dengan 2 orang yang sempat membuatku
kesal. Mereka adalah Ramka dan Faza. Ramka adalah siswa laki- laki yang pernah
mengikuti ajang olimpiade matematika, sebuah ajang yang sangat aku inginkan.
Tapi malah dia yang ikut. Gimana aku nggak kesal dengannya. Dan dia beragama
Hindu. Dan Faza, Faza adalah siswi yang pintar. Tapi, kepintarannya membuat dia
sombong. Dan itu, bukan aku saja yang mengakui. Berbeda dengan Ramka, Faza beragama Islam.
Tapi, apapun yang terjadi, aku harus tetap berusaha menjadi yang terbaik,
terlebih lagi aku masuk kelas unggulan.
Menjalani
hari-hari di kelas yang baru, aku merasa senang, apa lagi dengan dikelilingi
dengan teman-teman yang sangat baik. Walau dalam pelajaran kita harus bersaing,
namun itu tidak menjadikan kita saling bermusuhan, namun menjadikan kita saling
membantu apabila ada yang merasa kesulitan dalam pelajaran. Sungguh persaingan
yang sehat bukan??? Selain itu, banyak cerita yang tercipta. Salah satunya
adalah cerita asmara. Layaknya seorang yang menginjak dewasa. Cerita itu selalu
menyertai. Namun, bagiku, tidak semua orang yang menginjak remaja wajib
mempunyai cerita asmara. Karena, asmara itu, hanya indah pada awalnya saja.
Kalau perasaan sudah hilang hanya sakit yang ditinggalkan. So,
aku memilih cuek soal asmara. tapi, semua prinsip tersebut hancur, ketika aku
menyadari kalau ada satu siswa laki-laki di kelas yang sering memperhatikanku.
Dan yang lebih mengherankan lagi, siswa laki-laki itu adalah Ramka. Sorang
siswa yang sempat membuatku kesal. Awalnya, aku merasa bahwa itu hanya
perasaanku saja. Namun, aku merasa yakin, ketika sahabatku Kayla mengatakan
kalau ternyata Ramka mengagumiku. Dan yang lebih menjengkelkan lagi, Kayla
mengatakan hal tersebut di depan kelas. Jadi, semua siswa dengar, namun
untungnya, Ramka pada saat itu sudah pulang.
( episode 1 )