Sabtu, 04 Juli 2015

cerpen (Akankah)

AKANKAH

Suasana jam istirahat sekolah, semua tempat di luar kelas dipenuhi oleh siswa yang sedang menikmati jam istirahat dari rutinitas kelas. Hari itu Desi sedang duduk di bangku taman sekolahnya dengan membaca novel yang baru saja dia beli dari toko buku. Sementara itu, Andre taerlihat sedang bercanda bersama teman-temannya di kantin sekolah. Dari jauh tampak seorang remaja putri Laras sedang memperhatikan Andre.

Dari belakang, teman Laras, Kia menepuk Laras dari belakang sehingga Laras tersadar dari lamunannya dan mengajak Laras untuk beranjak dari kantin dan menuju ruang kelas mereka.

Laras” Kia datang dari belakang tanpa sepengetahuan Laras dan menegur Laras dengan suara keras
eh, bikin kaget aja kamu” Laras terkejut akan kedatangan Kia yang tiba-tiba
balik yuk ke kelas. Udah kenyang nih” Kia meminta ke Laras dengan wajah manja
emmmm” Laras ragu dan sesekali melihat ke Andre
ayolah” Kia menarik tangan Laras dengan wajah manjanya
Ok Ok” Laras akhirnya setuju dan berdiri dari tempat duduk

Setelah Laras pergi, Andre yang sedang keasyikan bercanda dengan teman-temannya teringat akan janjinya dengan Desi dan bergegas untuk menuju Desi yang sedang berada di taman sekolah.
gokil banget deh pokoknya. (tertawa)” Andre dan teman-temannya sedang bercanda
Oh My God, jam berapa ini?” Andre teringat tentang janjinya ke Desi dan terlihat bingung
kenapa Ndre” salah satu teman Andre bertanya kepada Andre
aduh telat deh gue, sorry ya gue duluan. Dahhh” Andre terburu-buru dan langsung berlari meninggalkan teman-temannya

Desi yang sedang duduk di bangku taman sekolah mulai resah menunggu Andre, sesekali dia melihat jam tangan yang melingkar di tangannya. Tak lama kemudian Andre muncul dari belakangDesi. Dari belakang Desi, Andre tersenyum melihat Desi yang duduk sendirian kemudian berjalan pelan dan menyelinap dengan tujuan Desi tidak menyadari kehadirannya. Ketika Andre berada tepat di  belakang Desi, Andre menutup mata Desi dengan kedua tangannya yang membuat Desi terkejut.
siapa ini? Oohh aku tau, udah lah Ndre, lepaskan tanganmu” Desi berhasil menebak bahwa Andre yang menutup matanya
kok semudah itu sih kamu taunya? Jadi nggak seru deh”Andre melepaskan tangannya dan merasa kecewa karena rencananya untuk membuat Desi terkejut gagal
lain kali, kalau mau usil ganti dulu parfummu
oh iya ya, kamu pasti tau dari parfumku
iya sudahlah, sini duduk. Lama tau aku nunggu kamu tadi” Desi meminta Andre untuk yang saat itu masih berdiri di belakangnya untuk duduk di sampingnya
iya iya maaf” Andre meminta maaf dengan menempelkan kedua telapak tangannya kemudian duduk di samping Desi

Sementara itu, Laras dan temannya Kia sedang berjalan menuju kelasnya dan melewati taman dimana Andre dan Desi sedang bertemu. Ketika melewati taman itu, Laras tanpa sengaja melihat mereka berdua. Seketika wajah yang tadinya sumringah karena sedang bercanda dengan Kia berubah menjadi sedih ketika melihat Desi dan Andre. Dan seketika itu pula Laras tidak merespon Kia dan membiarkan Kia berjalan sendiri meninggalkan dirinya.

Kia yang menyadari bahwa Laras tidak disampingnya pun berhenti dan bingung. Kemudian dia menoleh ke belakang dan mendapati Laras sedang berhenti dan diam pada satu tempat. Kia kemudian menghampiri Laras dan memperhatikan ekspresi Laras yang saat itu sedang melamun.
Kemudian Kia mendekatkan wajahnya ke wajah Laras yang membuat Laras seketika tersadar dari lamunannya. Laras yang tersadar dari lamunannya pun bertanya kepada Kia sampai mana pembicaraan mereka berdua tadi.
Laras” Kia menegur Laras dengan lembut yang saat itu sedang melamun
ehh... Kia, eemm sampai mana pembicaraan kita tadi?” Laras tersadar dari lamunannya dan merasa salah tingkah
kamu kenapa? Kamu sehat kan hari ini?” Kia merasa heran dengan sikap Laras satu hari ini.
iya, aku sehat kok, tidak terjadi apa-apa. Ayo kita lanjut ke kelas saja” Laras menjawab dengan gugup.
yakin tidak terjadi apa-apa?” Kia belum yakin dengan jawaban Laras
iya yakin. Sudahlah, ayo ke kelas, sebentar lagi kan bel masuk berbunyi” Laras meyakinkan Kia sekali lagi dan langsung menuju kelasnya

Laras kemudian melanjutkan perjalanannya menuju kelas sementara Kia tidak. Kia masih bingung dengan apa yang terjadi terhadap Laras. Kemudian, tanpa sengaja Kia menoleh ke kiri dan melihat Andre dengan Desi. Pada saat itu juga, Kia mendapatkan jawaban dari apa yang mengganggu fikiran Laras.
Andre, Desi. Jadi ini penyebabnya. Gitu tadi bilangnya baik-baik saja. Eh Laras” Kia langsung berlari menuju Laras ketika melihat Andre dan Desi

Laras sampai di kelas lebih dulu dari pada Kia. Kemudian, Laras duduk di bangkunya. Tak lama kemudian, Kia sampai di kelas dan langsung menghampiri Laras dengan duduk di kursinya yang memang satu meja dengan Laras. Tanpa ragu dan tanpa basa-basi, Kia langsung menanyakan mengenai Andre dan Desi.
Laras, kamu jujur aja deh sama aku
jujur mengenai apa?” Laras terlihat bingung
kamu tadi nggak enak hati kan waktu lihat Andre sama Desi?
eeehhmmm.... enggak kok. Emangnya kenapa sama mereka berdua?” Laras menjawab dengan terbata-bata
udah jujur saja kenapa sih? Lagi pula, di buku harianmu ada namanya Andre kan?
eh kok kamu tau? Tau dari mana? Perasaan aku nggak pernah cerita tentang itu” Laras terkejut
hehehe maaf Laras, nggak sengaja baca waktu aku main ke kamarmu. Emangnya ada apa sih antara kamu sama Andre?
nggak ada apa-apa sih? Cuma dulu aku ada hubungan sama dia. Hanya saja beberapa bulan lalu hubunganku selesai, karena aku akan dipindahkan sama orang tua ku ke luar negeri” Laras akhirnya menceritakan masalahnya ke Kia
apa? Jadi kalian dulu pasangan?” Kia terkejut dengan jawaban Laras
jangan keras-keras. Tidak ada yang tau masalah itu
sorry sorry. Eh tapi tunggu deh. Ke luar negeri? Memangnya kamu mau pindah ke luar negeri? Kapan?” Kia bingung karena sebelumnya Laras tidak pernah menceritakan mengenai rencananya ke luar negeri
besok” Laras menjawab pertanyaan Kia dengan perasaan bersalah
besok? Kok kamu nggak cerita apa-apa ke aku?” Kia sedikit marah pada Laras
iya Kia maaf, bukannya aku nggak mau cerita, hanya aku nggak tega aja kalau lihat kamu sedih karena aku mau pindah” Laras merasa bersalah kepada Kia
jadi, intinya hari ini kamu resah karena besok kamu ke luar negeri sementara Andre, masa lalu kamu itu sedang dalam masa bahagianya dengan Desi?” Kia mencoba memastikan apa yang ada difikirannya mengenai penyebab Laras sedikit bertindak aneh satu hari itu
nggak juga sih, tapi bisa dibilang begitu juga” Laras menjawab dengan senyum sedihnya
ehh tapi kamu balik lagi kan ke Indonesia, disana nggak selamanya kan?” Kia mencoba mengalihkan pembicaraan karena melihat Laras yang mulai sedih
ya pasti balik lagi lah. Kan hanya untuk sekolah sama kuliah, aku janji deh, balik ke Indonesia, orang pertama yang aku temui itu, kamu” Laras tersenyum kepada Kia
oh so sweet J” Kia memeluk Laras yang disampingnya

Keesokan harinya, matahari menyambut dengan sinar hangatnya. Laras sedang sibuk mempersiapkan dirinya untuk berangkat ke bandara menuju luar negeri tempat dia akan melanjutkan pendidikannya. Kia terlihat menemani Laras untuk bersiap.

Setelah semua siap, Laras, Kia, dan kedua orang tua Laras masuk ke mobil dan berangkat menuju bandara. Sampai di bandara Kia dan kedua orang tua Laras menemani Laras masuk ke bandara sampai pada lokasi boardingpass. Disana, Laras berpamitan dengan kedua orang tuanya dan juga dengan Kia sahabatnya.

Selesai berpamitan, Laras kemudian melihat ke luar bandara berharap agar Andre datang mengantar keberangkatannya ke luar negeri, namun Laras tidak melihat sosok Andre sama sekali. Wajah Laras seketika sedih. Kia yang menyadari akan kesedihan sahabatnya pun menenangkan Laras dan Laras memberikan senyumnya kepada Kia.

Laras kemudian berbalik badan dan bersiap untuk keberangkatannya ke luat negeri. Pada saat Laras akan melangkahkan kakinya. Terdengar suara seseorang yang berteriak memanggilnya. Laras kemudian berhenti dan membalikkan badannya. Tampak Andre yang sedang terengah-engah karena mengejar Laras.
Laras” Andre berteriak memanggil Laras yang saat itu akan melangkahkan kakinya
Andre” Laras berkata lirih ketika berbalik badan dan melihat Andre

Andre kemudian menghampiri Laras. Wajah Laras berubah haru menyadari bahwa ternyata Andre datang dan memberikan ucapan selamat jalan kepadanya. Laras hampir meneteskan air matanya karena keharuannya. Namun, sebelum air mata itu jatuh, Laras menghapusnya.

Ketika Andre telah sampai di depan Laras, Andre mengulurkan tangannya. Laras melihat tangan Andre kemudian melihat wajah Andre. Andre tersenyum dan menganggukkan kepala memberikan isyarat untuk Laras menjabat tangannya. Laras kemudian menjabat tangan Andre. Pada saat itu juga, Andre mengucapkan selamat jalan kepada Laras dengan senyum manisnya yang sangat dirindukan oleh Laras. Laras yang semakin tidak dapat menahan rasa harunya pun tanpa sadar meneteskan air matanya.
Selamat jalan ya. Semoga kamu mendapatkan kesuksesanmu, impianmu, cita-citamu dan semua harapanmu di sana. Di sini, aku akan selalu mengingat kamu dan mendoakanmu” Andre mengulurkan tangannya namun belum di sambut oleh Laras dan kemudian memberikan kode kepada Laras untuk menjabat tangannya
Thank you” Laras akhirnya mengerti kode yang diberikan Andre dan menjabat tangan Andre


Setelah Laras dan Andre berjabat tangan, terdengar suara informasi bahwa keberangkatan pesawat Laras sebentar lagi akan take off. Laras bergegas mengambil kopernya yang berada di sampingnya dan berpamitan untuk terakhir kalinya kepada orang tuanya, Kia, dan Andre. Laras kemudian berbalik badan dan dan melangkahkan kakinya untuk keberangkatannya ke luar negeri.