Kamis, 25 Desember 2014
20 Etika Berbicara dan 20 Etika Berdiskusi
ETIKA
BERBICARA
- Suara jelas, tidak terlalu keras juga tidak terlalu pelan
- Tidak membentak dan atau berbicara keras
- Tidak menyindir, mencela dan atau sinis
- Tidak sambil makan/merokok
- Menatap lawan bicara
- Tidak bertele-tele ( to the point )
- Tidak mendominasi pembicaraan
- Bersikap ramah dan santun
- Memperhatikan lawan bicara serta menyimak dan mendengarkan lawan bicara dengan seksama
- Tidak mengobrol dengan seseorang tanpa menghiraukan yang lain
- Hindari perdebatan yang tidak perlu
- Hindari menggunakan bahasa asing yang berlebihan dan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
- Berdasarkan fakta dan tidak mengada-ada
- Menyejukkan dan tidak memprovokasi
- Menggunakan bahasa yang dipahami audience
- Hindari bercanda dengan kata-kata jorok dan menghindari kata-kata kasar
- Hindari membicarakan kejelekan orang lain
- Bersikap tenang dan tidak emosi
- Tidak berbicara tinggi atau sombong sehingga terkesan yang paling pintar
- Tidak memotong pembicaraan orang lain
ETIKA
BERDISKUSI
- Hormati pimpinan rapat atau moderator
- Bicara jika sudah dipersilahkan dan tidak memotong pembicaraan
- Jangan mendominasi pembicaraan dan mau menang sendiri
- Mau terima saran orang lain dan jangan sampai adu fisik karena berbeda pendapat
- Bicara tidak bertele-tele, singkat, padat, langsung pada tujuan, jelas, tegas tapi santun
- Tidak menggurui
- Tidak memojokkan, menghina, meremehkan orang lain
- Dilarang bicara sambil menunjuk orang lain
- Tidak bicara kasar, keras, tapi tegas dan berwibawa
- Tidak mengobrol sendiri dan memperhatikan dengan serius serta jangan sampai mengantuk atau tidur
- Tidak merokok dan atau makan di ruang rapat
- Duduk dengan sopan
- Bicara dengan tenang, tidak dengan nada tinggi dan emosi
- Bicara berdasarkan fakta bukan asumsi
- Tidak subjektif tapi objektif
- Hindari penggunaan bahasa asing yang tidak dimengerti
- Selingi dengan humor cerdas
- Jangan bicara sambil memalingkan wajah dan sambil menyilangkan tangan
- Jangan meninggalkan ruangan sebelum selesai terlebih karena tidak setuju dengan pendapat audience
- Tidak memukul-mukul meja saat bicara
Selasa, 09 Desember 2014
DOA IBU
Doa dari
ibu adalah doa yang terbaik merupakan kata yang sudah tidak asing lagi untuk
didengar ditelinga. Banyak orang yang telah membuktikannya, bahkan mereka pun
meraih kesuksesan mereka karena doa dari ibu mereka. Tak terkecuali dengan aku,
aku telah membuktikan hal tersebut ketika aku menjalani tes untuk masuk ke
kampus PENS.
Sesampainya
di tempat tes, HP ku berdering, ternyata ada satu pesan yang belum terbaca,
yaitu pesan dari ibu. Pesan tersebut berisi “kakak sudah sampai? Nanti soal
tesnya kerjakan dengan sungguh-sungguh, banyak doanya, ibu doakan biar hasil
tesnya barokah”. Membaca pesan dari ibu membuat aku merasakan ada tambahan
energi positif yang masuk dalam diriku, dan aku pun tersenyum.
Tanda
waktu mulainya tes telah terdengar, pengawas masuk dan membagikan soal. Dengan raut
wajah tersenyum karena teringatkan oleh pesan dari ibu aku membuka soal dan
mulai untuk mengerjakan. Keajaiban dari doa ibu aku rasakan tatkala waktu
pengumuman penerimaan mahasiswa baru aku dinyatakan lolos dan menjadi mahasiswa
baru di PENS.
Langganan:
Postingan (Atom)